Kekuatan Kata-Kata telah Mengubah Hati untuk Peduli
(Sebuah refleksi sederhana atas kepedulian)
Oleh Fr. Stefanus Damai, CMM., S.E., M.Pd.
Pada awal masa puasa tahun 2021, saya mengingatkan kepada OSIS SMA Frater Don Bosco Banjarmasin melalui Pembina Osis atau Wakasek Kesiswaan agar pada masa puasa tetap menjalankan (mengumpulkan) Aksi Puasa Pembangunan Tahun 2021.
“Tujuannya agar karakter berbagi pada diri peserta didik tetap bertumbuh dan terpelihara di masa pandemi. Tidak dipaksakan dan sangat tergantung dari kesadaran peserta didik", begitu yang saya sampaikan kepada Pembina OSIS-nya.
Pada saat saya menyampaikan itu, beliau sempat ragu dan menyatakan "Apa bisa ya, frater, di masa pandemi ini mereka menyisihkan dari uang jajan mereka untuk APP? Saya katakan: "Coba saja Bu, mana tahu Tuhan berkarya pada diri anak dan orangtua mereka. Saya percaya anak-anak kita memiliki jiwa dan semangat berbagi". Kemudian setelah itu beliau menyatakan "Siap laksanakan, frater"!
Mujizat terjadi
Setiap kali bertemu di sekolah saya selalu bertanya ke Wakasek Kesiswaan, tentang bagaimana progres pengumpulan APP. Beliau menjelaskan bahwa "Anak-anak dan orangtua sangat antusias menjalankan aksinya untuk mengumpulkan APP dari uang jajan mereka". "Kerja yang bagus Bu, saya yakin anak-anak kita bisa melakukannya", demikian ungkapan saya, kala itu.
Menjelang batas akhir pengumpulan APP, beliau menyampaikan kepada saya bahwa jumlah APP yang terkumpul Rp 24.126.400. Tentu ini suatu angka yang fantastis karena selama ini jumlah seperti itu belum pernah terjadi, paling tinggi, ya sekitar 5jt-7jt, itu dalam situasi yang normal. Nah, ini dalam situasi pandemi tapi bisa terkumpul lebih dari biasanya. Luar biasa, bukan?
Ketika mendengar laporan itu saya terharu dan bangga pada anak-anak. Ternyata masa pandemi merupakan kesempatan bagi anak-anak untuk merefleksilan makna hidup dengan sesama. Hidup bersama akan sangat bermakna bila saling peduli terus menjadi inspirasi dalam menjaga hidup ini menjadi lebih baik lagi. Itulah semangat fraternitas yang telah menjadikan mereka semakin memiliki kepedulian untuk orang lain.
Dalam peristiwa APP itu, saya meyakini bahwa Tuhan telah melakukan suatu karya-Nya yang ajaib, yang barangkali menurut kita tidak mungkin tetapi bagi Allah mungkin. Tidak ada yang mustahil kalau Allah sudah berkehendak dan manusia mau membuka hatinya maka mujizat besar akan terjadi. Kami telah mengalami hal yang luar biasa yang Tuhan telah nyatakan dalam kebersamaan kami di SMA Frater Don Bosco Banjarmasin, kala itu.
Belajar dari kisah sederhana di atas, saya menemukan bahwa ternyata kata-kata yang positif dan jika disampaikan berulang-ulang dengan penuh keyakinan maka hasilnya bisa melampaui harapan kita. Itulah yang saya sebut sebagai Mujizat. Tuhan memberkati. (sdm140122).