Refleksi Harian

Hanya Bersama Dia Kita Mampu Melakukan Hal-Hal Besar Dalam Hidup  (Mrk. 2:18-22)

Oleh : Hendra Chris Aray S.Fils.

 

Tanpa terasa kita sudah berada di hari ketujuh belas di tahun yang baru. Hari-hari ini terasa begitu istimewa bagi siapa saja yang selalu melihat hidupnya sebagai sebuah peziarahan. Awalnya memang ada segudang kecemasan dan kekhawatiran yang melanda hati dan pikiran kita. Kurang lebih 2 tahun hidup kita dipenuhi dengan perjuangan bahkan kepasrahan total kepada kehendak dan campur tangan Tuhan. Pada saat itu manusia menyadari bahwa dalam titik tertentu dalam hidup ini ada waktunya  manusia diperhadapkan dengan satu-satunya pilihan dalam hidup bahwa apa yang kita miliki di dunia semata-mata bukanlah sesuatu yang begitu berharga ketika kita harus menaati apa yang Tuhan kehendaki. Harta, tahta, kejayaan bahkan prestasi menjadi sesuatu yang tidak berarti tatkala pandemi covid-19 melanda sebagian besar penjuru dunia ini.  Bahkan ada banyak yang menjadi korban sebagai dampak dari penyebaran virus covid-19. Berbagai aspek kehidupan merasakan dampak yang cukup besar akibat pandemi ini.

Bacaan-bacaan kitab suci yang kita dengarkan di awal tahun yang baru ini di satu sisi menyiratkan  bahwa Allah hadir dalam masa-masa yang dilalui dan dialami manusia. Yesus Kristus Sang Juruselamat yang dilahirkan seorang wanita mengendaki agar hari-hari yang kita lewati selaras dengan kehendak-Nya. Dan apa pun yang manusia alami , Allah selalu menyertai perjalanan hidup manusia.  

Perikop dalam Injil Markus 2: 18-22, Yesus membela para murid-Nya di hadapan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Yesus memahami betul bahwa mereka hendak mengusik para murid-Nya. Para murid hendak dicobai dengan segala akal busuk mereka. Tapi ternyata para murid tidak terpengaruh dengan sikap orang-orang Farisi itu.  Para murid tidak memberikan satu kata pun sebagai langkah pembelaan diri. Mereka menyadari bahwa Yesus akan selalu ada untuk mereka. Yesus tidak pernah meniggalkan mereka. Sehingga semua pembelaan justru keluar dari sikap dan kata –kata Yesus sendiri. Bersama Yesus para murid mengalami rasa aman dan damai.

Sebagai murid-murid Yesus kita pun sering mengalami berbagai macam bentuk pergumulan hidup. Rupa-rupa penderitaan seakan telah menjadi bagian terpenting dalam perjalanan hidup kita. Bahkan awal tahun yang baru ini kita masih mengalami banyak keterbatasan untuk beraktifitas. Kita tidak bebas melakukan ini dan itu. Kita masih harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kecemasan dan kegelisahan menjadi perasaan yang paling kuat dalam beraktifitas. Masih ada beberapa negara di dunia yang mengalami dan merasakan hari-hari terberat  untuk hidup selama pandemi covid-19  ini masih ada.   

Bagi civitas academica SMA Frater Don Bosco Manado meski kita sudah berada di semester genap, tapi sejujurnya terkadang kita merasakan bahwa kita masih berada di semester yang lalu karena kita masih harus menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi saat ini.  Kita masih hidup bersama dalam keterbatasan. Tidak banyak hal  yang berubah karena pandemi covid-19 masih menjadi permasalalahan kita bersama. Kita masih diberi ujian secara bersama-sama menghadapi dampak pandemi ini.  Kita benar-benar dipaksa menjalani new normal  sambil mengikuti perkembangan dunia hingga saat ini.  

Dalam situasi yang seperti ini, pertanyaan yang bisa kita refleksikan mungkin adalah, akankah Yesus meninggalkan kita? Jawabanya adalah tentu tidak! Yesus akan selalu beserta kita, bahkan selalu berada di garis terdepan untuk menolong kita. Kita tidak perlu berkata-kata banyak sebagai bentuk  upaya untuk menyelamatkan diri bahkan membela diri. Bahkan, sekalipun kita harus berkata-kata, kata-kata-Nya telah ditaruhnya di dalam mulut kita. Pengalaman-pengalaman berharga yang kita alami hingga hari ini, mengajak kita untuk semakin berharap kepada Tuhan. Kita diajarkan untuk tidak takut dan ragu. Bersama Tuhan kita mampu melakukan hal-hal yang baik yang dikehendaki-Nya.